Selasa, 04 Agustus 2009

Kegawatdaruratan

HEAT STROKE

Suatu keadaan dimana terjadi akibat serangan panas dan mengakibatkan sistem normal tubuh rusak. Heat stroke terjadi akibat:

· Temperatur tubuh meningkat ( 37,50 yang disebut hireksia, 39,5 hiperpireksia )

· Mekanisme dalam pandinginan suhu tubuh kacau

ü Kerja di tempat yang panas

ü Kekurangan minum

Heat Transfer

1. Konduksi ( melalui zat padat )

2. Konveksi ( melalui zat cair )

3. Radiasi ( pancaran )

4. Evaporasi ( dari bernapas, hidung , dan mulut )

Trias Heat stroke

1. Hiperpereksia ( 39.5 0 c )

2. Abnormalitas SSP ( Sistem Saraf Pusat )

3. Kulit yang panas dan kering

Kategori Heat Stroke

1. Heat Exhaustion ( tidak begitu berbahaya )

Gejala : keringat dingin, kulit dingin

2. Heat Stroke ( sangat berbahaya )

Heat Stroke Management

1. Moving early ( pindahkan secepatnya ke tempat yang sejuk )

2. Beri air yang cukup

3. Usahakan agar temperatur tubuh menurun

4. Lepaskan pakaiannya

5. Monitoring terus temperatur badan

6. Tidak boleh dikasi obat

7. Secepatnya rujuk ( maximal kurang dari 2 jam )

LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )

Penyebabnya api, panas , arus listrik, cairan keras (kimia), dan kebekuan (kedinginan)

Mekanisme luka ledakan atau pun bunuh diri. Masalah yang mengancam adalah shock dan resusitasi telat.

Combustio sangat tergantung dari derajat dan luas,berdasarkan kedalamannya, sehingga dibagi menjadi 3 tipe:

1. Superficial : luka bakar yang hanya mengenai jaringan epidermis

2. Partial Thickness (second degree) : mengenai jaringan epidermis, dermis, dan Subcutan (ditandai dengan luka bakar yang melepuh, berisi kantong-kantong nanah)

3. Full Thickness (third degree) : mengenai semua jaringan hingga muscle (otot)

Manajemen Luka bakar

Ø Anamnesis ( Tanya pasien kenapa, bagaiman bias terjadi )

Ø Prosedur A (Airway) B (Breathing) C (Circulation) D (Disability) E (Exposure)

Ø Resusitasi Cair (Formula Baxter)

Ø Monitoring vital sign : Suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi nafas, tekanan darah, kesadaran, urine output (kencing sedikit berarti luka bakar) , dirujuk jika diperlukan

Fase early : 72 jam (shock)

Fase Intermediate : 2-4 minggu (inflamasi)

Fase Late : lebih dari 4 minggu (psikiatrik)

Catatan :

Formula Baxter

Dewasa : Ringer laktat 4 cc x berat badan x %luas luka bakar/hari

PRINSIP : ½ jumlah cairan diberikan pada 8 jam pertama, ½ lagi diberikan pada 16 jam berikutnya.

ü Luka bakar boleh dibersihkan dengan air mengalir (udah dimasak) atau menggunakan alkohol.

SHOCK ( circulatory )

Suatu syndrome klinik akibat kegagalan perfusi ( suplai darah yang kurang ) jaringan / mikrosirkulasi akan terjadi 2 hal :

1. Hipoksia ( kurang oksigen ), Anoksia ( tidak dapat oksogen sama sekali )

2. Gangguan fungsi sel

Tipe :

1. Cardiogenik

2. Hipovolemik : defisit volume sirkulasi, kurang cairan (berikan air)

3. Distributif : gangguan pembuluh darah

4. Hipoglikemik : kurang glukosa

5. Anafilaktik : alergi obat

Gejala – gejala :

1. Tekanan darah menurun tekanan systole kurang dari 90 mmHg

2. Nadi meningkat lebih besar 100 kali per menit

3. GCS menurun

4. Hipoperfusi perifer

5. RR meningkat lebih besar dari 30 kali per menit

6. Produksi urine berkurang / tidak ada

TRIAGE

Seleksi korban massal

Sistem yang digunakan START ( Simple Triage And Rapid Treatment ) diberikan pada korban disaster. Sifatnya sangat subyektif dari komandan ( dokternya ) Harus memahami ABCDE standar.

Recovery position agar pasien aman ( tidak ada sumbatan )

Seorang komandan sebaiknya bersiap menjadi pembunuh berdarah dingin

Arti warna pada pita :

  1. Hijau : ringan, bisa di tunda penanganannya(ditangani ketiga)
  2. Kuning : luka sedang, beri penanganan (ditangani kedua)
  3. Merah : Gawat darurat, perlu penanganan segera (yang ditangani pertama)
  4. Hitam : Mati, ditinggalkan saja

START SYSTEM

1. Delayed Victims

2. Pemeriksaan napas

Bernapas

TIDAK ADA

Buka jalan napas <3min <30min

Tidak Bernapas Ya MERAH Nilai sirkulasi

HITAM

3. Pemeriksaan sirkulasi

Sirkulasi

NO Nadi YES Nadi Status mental

-nilai dan kendalikan pendarahan

- tinggikan tungkai 20-40 cm

MERAH

4. Penilaian cedera kepala

Menilai status mental (Kesadaran) dengan memberikan perintah sederhana.

Jika tidak ada : MERAH

Jika ada : KUNING (Jika tidak bisa bangun) atau HIJAU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar