Selasa, 04 Agustus 2009

HIDUP OPTIMIS DENGAN DIABETES MELITUS

HIDUP OPTIMIS DENGAN DIABETES MELITUS

Indira Dharmasamitha

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Dewasa ini, diabetes telah menyerang sekitar 246 juta orang diseluruh dunia atau sekitar 6% dari populasi dewasa. Di Indonesia sendiri diperkirakan pada tahun 2025 angka insiden penyakit ini naik hingga 12,4 juta orang dari yang sebelumnya 4,5 juta orang (1995). Sungguh penyakit yang sangat serius.

Sebelum mengenal apa itu diabetes, kita harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana tubuh kita mengelola gula. Gula dalam darah atau yang disebut glukosa merupakan salah satu sumber energi bagi tubuh kita. Glukosa didapatkan dari 2 sumber, yakni makanan dan yang diproduksi oleh hati. Ketika makanan masuk kedalam tubuh, gula dari makanan dicerna dalam usus kemudian diserap ke dalam aliran darah. Dengan bantuan ”teman” yang disebut hormon insulin. Glukosa ini akan dihantar ke sel tubuh dan jaringan sebagai sumber energi. Sehingga saat kita makan, kadar glukosa darah tetap seimbang berkat jasa hormon insulin yang dihasilkan oleh sel beta di pulau Langerhans pada pankreas.

Organ lain yang penting dalam pengolahan dan penyimpanan glukosa adalah hati. Ketika kita makan, kadar insulin dalam tubuh akan meningkat dan hati akan menyimpan kelebihan glukosa dalam bentuk glikogen. Sedangkan pada saat kita lapar atau tidak makan, timbunan gula dalam hati (glikogen) akan diubah menjadi glukosa kembali dan diedarkan ke sel-sel tubuh melalui aliran darah agar kita tetap bisa beraktifitas.

Pada penderita diabetes, terjadi gangguan dalam transportasi glukosa ke dalam sel, glukosa yang disimpan di hati, dan glukosa yang keluar dari hati. Inilah yang menyebabkan glukosa dalam darah naik yang kemudian keluar melalu urine sehingga penyakit ini disebut juga kencing manis. Penyebabnya ada 2, yang pertama adalah pankreas tidak mampu lagi memproduksi insulin atau sel tubuh kita tidak merespon kerja insulin sehingga glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel tubuh.


Sebelumnya, mari kita mengenal terlebih dulu macam-macam diabetes:

  1. Diabetes tipe 1

Diabetes jenis ini mutlak memerlukan suntikan insulin karena pankreas sebagai pabrik insulin sudah tidak mampu memproduksi insulin lagi. Biasanya dijumpai pada usia yang masih muda.

  1. Diabetes tipe 2

Diabetes ini paling sering dijumpai. Pankreas masih bisa memproduksi insulin akan tetapi kualitasnya tidak baik atau bisa karena sel tubuh tidak lagi peka atau resisten terhadap insulin. Keadaan ini umumnya terjadi pada orang yang gemuk atau obesitas. Pada tahap pertama, biasanya diberikan obat anti diabetes (OAD) dan edukasi untuk mengubah gaya hidup. Jika sudah terjadi komplikasi diperlukan terapi insulin untuk penanganannya.

  1. Diabetes Kehamilan

Diabetes ini terjadi sekitar 2-5 persen kehamilan. Terjadi karena pembentukan beberapa hormon saat ibu hamil yang kemudian menyebabkan sel tubuh tidak peka (resisten) terhadap kerja insulin sehingga glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel tubuh.

  1. Diabetes yang lain

Diabetes ini terjadi akibat dari penyakit lain yang mengganggu produksi insulin. Penyebab diabetes macam ini misalnya malnutrisi, radang pankreas, gangguan kelenjar adrenal/hipofisis, penggunaan hormon kortikostereoid, dll.

Menurut kriteria Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), diagnosis diabetes dapat ditegakan jika kadar glukosa darah puasa sudah di atas 126 mg/dl dan glukosa darah 2 jam setelah makan di atas 200 mg/dl. Selain itu terdapat pula gejala klinis klasik yang muncul seperti banyak makan, sering buang air kecil, cepat haus, berat badan turun, dan lemas.

Jika anda sudah terdiagnosis penyakit ini, tentunya anda akan mengalami beberapa perubahan dalam hidup anda. Disamping pengobatan dengan obat oral anti diabetes maupun terapi insulin, perubahan gaya hidup seperti menjaga makanan anda dan hidup lebih aktif adalah yang paling utama. Pada dasarnya, anda akan mengatur 3 bahan dasar makanan, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak, meramunya menjadi makanan yang menarik dan tentunya tidak meracuni tubuh anda. Sedikit mengkonsumsi makanan karbohidrat dan lemak, perbanyak makan sayur dan buah. Jika terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat, akan meningkatkan kadar trigliserida dan glukosa darah tidak terkontrol baik. Untuk penderita diabetes, disarankan makan makanan yang memiliki Glycemic Index(GI) rendah. GI adalah ukuran kecepatan tubuh menyerap suatu karbohidrat dari makanan. Contoh makanan yang ber-GI rendah: roti gandum, cereal dari gandum, biskuit gandum, buah yang dikupas tipis, cake atau muffin dari buah, kentang segar, apel, plum, jus buah dengan ampasnya, buncis, biji-bijian, dan beras basmati. Mengkonsumsi makan yang mengandung protein berlebihan juga tidak baik. Pilihlah makanan yang mengandung protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, keju rendah lemak, daging yang kurus, atau protein nabati. Sumber protein nabati antara lain tahu, tempe, kacang polong, buncis, arcis, serta kedelai. Hindari makanan yang digoreng, jika iya gunakanlah minyak nabati untuk menggorengnya. Pilihlah makanan/cemilan yang fat-free atau low fat. Gunakan bumbu masak dari tumbuhan sebagai penyedap makanan. Selain itu, olahraga mutlak dilakukan oleh penyandang diabetes dimana akan membantu anda dalam mengontrol glukosa darah. Olahraga yang cocok untuk penderita diabetes adalah olahraga yang tidak terlalu berbahaya seperti aerobik. Olahraga ini tidak membebani jantung dan paru, bahkan melatih napas paru-paru dan denyut jantung. Yang termasuk olahraga aerobik adalah jalan kaki, jogging, bersepeda, dansa aerobik, senam, renang, dan peregangan otot. Lama olahraga tidak perlu terlalu lama, cukup 30 menit sehari selama 5-7 hari dalam seminggu. Mulailah dengan 10 menit per hari, kemudian tiap minggu ditingkatkan 5 menit sampai akhirnya mencapai 30 menit.


Seorang penderita diabetes sebisa mungkin menghindari cedera karena sedikit cedera dapat berakibat buruk bahkan fatal. Oleh karena itu keamanan dalam melakukan aktivitas fisik atau berolahraga harus diperhatikan seperti memakai tanda pengenal sehingga pertolongan cepat dapat dilaksanakn jika orang lain mengetahui anda penderita diabetes. Pilihlah pakaian dan sepatu yang benar dan nyaman untuk berolahraga. Rutinlah memeriksa kaki anda jika ada tergores atau iritasi harus segera diobati atau dibalut agar tidak parah. Minum banyak air untuk mengganti cairan tubuh yang keluar saat beraktivitas juga harus diperhatikan karena dehidrasi akan berdampak sangat buruk bagi penderita diabetes. Jangan lupa untuk melakukan pemanasan sebelum anda berolahraga. Jika anda merasakan pusing atau terasa mau pingsan, rasa sakit pada ulu hati, dada terasa sesak, napas pendek, nyeri dada, dan jantung berdebar segera hentikan olahraga anda dan segera minta bantuan tenaga medis terdekat untuk menghindari syok hipoglikemik (kondisi tubuh kekurangan asupan gula).

Yang tidak kalah pentingnya bagi penderita diabetes adalah kontrol glukosa darah (self monitoring). Bisa dilakukan dengan membeli alatnya sendiri (glucometer) yang sudah beredar dipasaran atau langsung mengunjungi dokter anda. Kontrol glukosa darah sangat penting dalam pengobatan dan pencegahan komplikasi. Kapan dan seberapa sering tergantung pada tipe diabetes dan rencana pengobatan dokter anda. Bagi pasien muda sasaran glukosa darah puasa adala 80-120 mg/dl dan glukosa darah 2 jam sesudah makan tidak lebih dari 180 mg/dl. Sedangkan pasien yang lebih tua glukosa darah puasa 100-140 mg/dl dan 2 jam sesudah makan dibawah 200 mg/dl.

Yang menjadi masalah bagi penderita diabetes bukanlah bagaiamana ia sampai terkena diabetes atau tipe diabetes apa yang ia derita. Yang terpenting adalah bagaimana ia bisa mengubah gaya hidup menjadi lebih optimis, sehat, dan lebih aktif.

Oleh karena itu, jika sekarang anda sadar gaya hidup anda tidak sehat dan mengundang berbagai penyakit, rubahlah dari sekarang. Karena tidak ada kata terlambat untuk memulai sebuah perubahan.

1 komentar: