Selasa, 02 Februari 2010

Hippocrates Medical Championship (HMC) 2010

I. Nama Kegiatan

Hippocrates Medical Championship (HMC) 2010 Tingkat se-Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.

II. Latar Belakang

Perkembangan dan kemajuan di berbagai sektor kehidupan baik sosial, ekonomi, politik, bahkan pendidikan dan kesehatan tak lepas dari pengaruh kemajuan ilmu pngetahuan. Manusia dengan akal dan budi luhurnya tak pernah berhenti mengeksplorasi potensi dalam dirinya dan alam semesta untu membuat perubahan. Dahulu banyak hal yang dirasa mustahil dapat dibuktikan kini dengan ilmu pengetahuan. Banyak hal yang bermula dari mimpi dapat diwujudkan melalui ilmu pengetahuan. Tidak dapat dipungkiri bahwa ilmu pengetahuan telah banyak membantu manusia menciptakan sejarah sekaligus masa depan bagi umat manusia.

Dengan tema “Confido Granitas Ductor” .Melalui tema ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan eksistensi ilmu pengetahuan yang mampu menjadi jalan terang bagi para insan akademika dalam mengembangkan potensi yang ada dengan bijaksana. Ilmu pengetahuan tanpa kebijaksanaan tentu akan menjadi bumerang yang dapat menghancurkan dan merugikan manusia itu sendiri sehingga ilmu pengetahuan perlu diaplikasikan untuk kepentingan kemanusiaan dan kebaikan yang dapat dirasakan manfaatnya.

Melalui tema kegiatan HMC 2010 yang mengikutsertakan siswa-siswi SMA ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif dan juga motivasi untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.

III. Tema

Hippocrates Medical Championship (HMC) 2010 ini mengambil tema “Confido Granitas Ductor”.

IV. Tujuan

1. Untuk mengajak generasi muda mengaplikasikan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran.

2. Untuk mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi persaingan di era globalisasi.

3. Untuk meningkatkan potensi dan daya saing generasi muda bangsa dalam menghadapi pengaruh era globalisasi.

V. Manfaat

1. Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran.

2. Lebih siap menghadapi persaingan di era globalisasi

3. Meningkatkan potensi dan daya saing dalam menghadapi pengaruh era globalisasi

VI. Bentuk kegiatan

1. Hippocrates Medical Championship (HMC) 2010 adalah Lomba IPA Kedokteran yang diikuti oleh siswa/i SMA se-Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.

2. Hippocrates Medical Championship 2010 akan dibagi menjadi 4 regional :

Regional I : wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Regional II : wilayah Jawa Timur.

Regional III : wilayah Bali.

Regional IV : wilayah Nusa Tenggara Barat.

3. Materi lomba adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) meliputi Fisika, Kimia, Biologi dan IPA Terpadu yang sesuai dengan kurikulum SMA serta berhubungan dengan bidang kedokteran.

4. Terdiri dari 3 babak, yakni, babak penyisihan, babak semifinal dan babak final.

a. Babak penyisihan : tes tertulis

b. Babak semifinal : sistem rally

c. Babak final : presentasi dan cerdas cermat

5. Babak Penyisihan akan dilaksanakan pada :

a. Regional I : DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat

Hari, Tanggal : Minggu, 28 Februari 2010

Waktu : 09.00 WIB

Tempat : SMA Negeri 8 Jakarta, Jalan Taman Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan

b. Regional II : Jawa Timur

Hari, Tanggal : Minggu, 28 Februari 2010

Waktu : 09.00 WIB

Tempat : SMA Negeri 5 Surabaya, Jalan Kusumabangsa no.21

c. Regional III : Bali

Hari, Tanggal : Minggu, 28 Februari 2010

Waktu : 10.00 WITA

Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Jalan PB. Sudirman, Denpasar

d. Regional IV : Nusa Tenggara Barat

Hari, Tanggal : Minggu, 28 Februari 2010

Waktu : 10.00 WITA

Tempat : SMA Negeri 1 Mataram, Jalan Pendidikan no.21, Mataram, Nusa Tenggara Barat

6. Babak semifinal dan final akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 Maret 2010 di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar pada pukul 08.00 WITA

7. Technical Meeting babak semifinal akan dilaksanakan setelah pengumuman tim-tim yang lolos ke babak semifinal.

8. Jumlah tim yang masuk ke babak semifinal per regional akan ditentukan pada saat penutupan pendaftaran Hippocrates Medical Championship (HMC) 2010.

9. Ketentuan peserta :

a. Peserta lomba adalah siswa/i SMA SE-Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat

b. Peserta lomba berupa tim

c. Setiap tim terdiri dari 3 orang yang berasal dari sekolah yang sama

d. Tiap sekolah diperbolehkan mengirim lebih dari 1 tim

10. Pendaftaran peserta :

a. Pendaftaran ddapat dilakukan sejak surat undangan lomba diterima sampai dengan 21 Februari 2010.

b. Pendaftaran dilakukan dengan mengisi formulir pendaftaran peserta pada lampiran proposal kegiatan dan dikirim via fax ke No atau online pada website www.bemfkunud.com , ketentuan pendaftaran online bias dilihat di bagian bawah post ini.

c. Biaya pendaftaran sebesar Rp 120.000,00/tim dan dibayarkan pada rekening Bank BNI atas nama Komang Siska Lestari Sugitha dengan nomer rekerning 0169731835.

d. Diharapkan bukti penyetoran uang pendaftaran dan formulir pendaftaran peserta asli dibawa saat registrasi ulang

11. Registrasi ulang akan dilaksanakan 1 jam sebelum pelaksanaan technical meeting untuk semua regional.

12. Hadiah

Juara I : piala bergilir Gubernur Bali

piala tetap juara I

uang tunai Rp 3.750.000,00

dan piagam

Juara II : piala bergilir Walikota Denpasar

piala tetap juara II

uang tunai Rp 3.000.000,00

dan piagam

Juara III : piala tetap juara III

uang tunai Rp 2.250.000,00

dan piagam

Harapan I : piala tetap juara harapan I

uang tunai Rp 1.000.000,00

dan piagam

Harapan II : piala tetap juara harapan II

uang tunai Rp 750.000,00

dan piagam

13. Sekolah dengan jumlah tim terbanyak akan mendapat piala penghargaan dari panitia.

14. Hal-hal yang kurang jelas mengenai pelaksanaan dan pendaftaran Hippocrates Medical Championship (HMC) 2010 dapat menghubungi panitia :

- Putu Angga Risky Raharja : 085935071599

- Putri Rossyana Dewi : 081933060185

- Pande Putu Adnyani : 081805374199

Ketentuan Pendaftaran Online

1. Mengisi Formulir yang dapat didownload disini (formulir bisa diperbanyak)

2. Kirim formulir yang telah diisi beserta soft copy (file) pasfoto masing-masing anggota tim dalam bentuk ZIP ke email hmcfkunud@gmail.com , Dengan subject: “Pendaftaran Peserta HMC 2010″

3. Setelah Mengirim email, harap konfirmasi dengan menuliskan data sesuai formulir disini

4. Akan ada konfirmasi email dari panitia jika email pendaftaran telah diterima dan diproses panitia. Email yang tidak lengkap tidak akan diproses panitia.

5. Pada saat daftar ulang, masing-masing anggota tim wajib membawa bukti pembayaran beserta pasfoto (Hard copy) ukuran 4×6 sebanyak 1 buah.

CONTACT PERSON:

- Putu Angga Risky Raharja : 085935071599

- Putri Rossyana Dewi : 081933060185

- Pande Putu Adnyani : 081805374199

atau jika ada pertanyaan bisa langsung dengan mempost pertanyaan di wall grup Facebook HMC 2010: disini

Indonesia Young Generation Idea Award

Background : Menjaring ide gagasan pemuda terkait dengan segala permasalahan bangsa ini baik itu pada sudut pandang pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, politik, ideologi, pertahanan dan keamanan,lingkungan. Berangkat dari permasalahan tersebut, Lembaga Indonesia Young Generation mengadakan Idea Award sebagai ajang kreatifitas ide gagasan & argumentasi sebagai manifestasi pemuda dalam turut serta membangun bangsa ini.

Deadline pendaftaran : 20 Februari 2010

1. LOMBA ESSAY Indonesia Young Generation Idea Award TINGKAT NASIONAL

Komunitas Indonesia Young Generation bekerja sama dengan Kesejahteraan BEM KEMA UNPAD menyelenggarakan Lomba Karya Tulis

Persyaratan Lomba Karya Tulis:
1. Naskah berbentuk “esai” dengan tema “Gagasan Generasi Muda Indonesia”.
Peserta dapat memilih salah satu dari sub-sub tema berikut):

1.1 pendidikan
1.2 sosial
1.3 budaya
1.4 ekonomi
1.5 politik
1.6 ideologi
1.7 pertahan dan keamanan
1.8. lingkungan.

2. Lomba dibagi dalam 3 kategori: pelajar, mahasiswa, dan umum.
3. Lomba terbuka untuk semua WNI berusia 15-35 tahun.
4. Esai tidak bertentangan dengan SARA dan tidak mengandung unsur pornografi.
5. Naskah merupakan karya asli, bukan terjemahan, atau saduran.
6. Naskah belum pernah dipublikasikan di media massa cetak/elektronik dan tidak sedang diikutkan dalam lomba sejenis.
7. Naskah ditulis dengan Bahasa Indonesia yang baik, diketik di kertas A4, font Times New Roman, 6-12 halaman, spasi ganda.
8. Mencantumkan kategori di sudut kiri amplop pengiriman naskah.
9. Nama penulis harus diletakkan pada halaman terpisah dengan lembar naskah
10. Naskah dikirim rangkap 3 (tiga).

Persyaratan Teknis :
1. Pengiriman naskah disertai dengan fotokopi identitas diri (KTP/SIM/Kartu Pelajar/Paspor dan biodata singkat: nama, alamat lengkap, nomor telepon/handphone, e-mail). Untuk pengiriman email, identitas diri dapat discan (dengan resolusi secukupnya).
2. Pengiriman naskah lomba esai atau penghargaan penulis dikirim ke:

Panitia lomba essay Indonesia Young Generation Idea Award Tingkat Nasional
Jl. Raya Jatinangor KM 21 , Komplek BEM KeMa UNPAD
Naskah lomba juga dapat dikirim melalui email : iwan.unpad@yahoo.com
(identitas diri dapat discan).

3. Naskah ditunggu selambat-lambatnya tanggal 28 Maret 2010

4. pembayaran registrasi dengan nominal sebesar Rp 50.000,- (Lima Puluh Ribu Rupiah) ke nomor rekening 0153986927. a.n. Iwan Eka Saputra, Bank BNI cabang UNPAD, atau langsung datang ke sekretariat paling lambat tanggal 20 Februari 2010

5. hadiah :
juara 1 >> Notebook Sony Vaio + 20jt
juara 2 >> Notebook Acer + 15jt
juara 3 >> Iphone 3G + 10jt
peringkat 4-10 >> iPod Aple + 1jt

* Pengumuman pemenang dapat dilihat di http://www.ygicompetition.wordpress.com

2. LOMBA KARYA TULIS Indonesia Young Generation Idea Award TINGKAT NASIONAL

- Kategori :

1. SMA
2. Mahasiswa
3. Umum


- Tema yang diambil peserta lomba harus salah satu dari pilihan dibawah ini :
1. pendidikan
2. sosial
3. budaya
4. ekonomi
5. politik
6. ideologi
7. pertahan dan keamanan
8. lingkungan.

-Minimal 15 halaman A4 maksimal 30 halaman, 1.5 spasi 12 Time New Roman

Syarat :
- Naskah diterima selambatnya 28 Februari 2010 dengan menyertakan biodata diri, nomor telepon dan fotokopi kartu pelajar/KTM/KTP ke :
BEM KEMA UNPAD

Jl.Raya Jatinangor KM 21, Sumedang Jawa Barat
- Biaya pendaftaran Rp. 50.000,- untuk setiap naskah yang dikirim
- Setiap peserta boleh mengirimkan maksimal 3 naskah dengan syarat setiap tema berbeda
- Pemenang akan dihubungi via telepon , website dan sekretariat BEM Kema UNPAD pada 12 Maret 2010 dan hadiah akan diserahkan pada 15 Maret 2010 di Ruang BEM KEMA UNPAD
- Uang registrasi dapat dikirim melalui transfer ke nomor rekening 0153986927. a.n. Iwan Eka Saputra, Bank BNI cabang UNPAD, atau langsung datang ke sekretariat paling lambat tanggal 20 Februari 2010

hadiah :

juara 1 >> Notebook Sony Vaio + 20jt
juara 2 >> Notebook Acer + 15jt
juara 3 >> Iphone 3G + 10jt
peringkat 4-10 >> iPod Aple + 1jt

3. Lomba Blog Tingkat Nasional

Ketentuan Lomba

* Kompetisi Blog berlangsung hingga 28 Februari 2010.
* Pendaftaran ditutup pada 20 Februari 2010
* Peserta hanya boleh mendaftarkan satu (1) blog saja
* Pemutakhiran (updating) dilakukan dengan pemajangan (posting) artikel.
* Penggubah blog dapat berinteraksi dengan pembaca dan mengembangkan diskusi Tema yang diambil peserta lomba harus salah satu dari pilihan dibawah ini :
1. pendidikan,
2. sosial
3. budaya
4. ekonomi
5. politik
6. ideologi
7. pertahan dan keamanan
8. lingkungan. Interaksi dan diskusi, selain pemutakhiran artikel, dapat dianggap sebagai pemutakhiran.
* Peserta bebas berkreasi untuk mengembangkan tema lomba sejauh tidak dimaksudkan untuk menyerang pribadi, mengeksploitasi pornografi, atau memicu konflik SARA.
* Foto atau bentuk grafis lain dapat digunakan untuk menunjang isi ataupun tampilan blog sejauh tidak bersifat mempromosikan produk atau jasa secara komersial. Penggunaan foto atau gambar tidak boleh melanggar hak cipta (copy rights).
* Penyelenggara berhak menganulir materi blog yang tidak sesuai dengan tema atau mengarah ke pornografi atau konflik SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan).
* Materi yang diikutsertakan pada kompetisi blog ini (artikel ataupun foto/gambar) tetap menjadi hak milik peserta.
* Keputusan tentang pemenang adalah hak prerogratif panitia Indonesia Young Generation Idea Award 2010 dan tidak dapat diganggu-gugat.

Persyaratan Lomba

* Isi blog dibatasi hanya pada tema yang telah ditentukan di atas. Yang dapat dikembangkan, mendorong, mengajak, menginspirasi masyarakat terlibat dan berperan lebih aktif terhadap terhadap tema yang diangkat.
* Pembahasan boleh difokuskan hanya pada aktivitas tertentu dari sektor dan daerah di seluruh Indonesia.
* Isi blog terutama memuat gagasan penggubah blog, yang dapat berupa pengembangan tanggapan pembaca.
* Setelah melewati proses registrasi, peserta harus memutakhirkan (meng-up date) blognya secara berkala dengan pemajangan artikel ataupun diskusi/interaksi dengan pembaca.
* Pemutakhiran blog dilakukan sampai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan oleh penyelenggara kompetisi.
* Memasang badge lomba blog IYG secara permanen pada blog yang didaftarkan. badge dapat dipasang di header, di sidebar, atau di footer; juga dapat sebagai bagian dari posting. badge juga seharusnya ditampilkan di setiap halaman posting dan page yang relevan.

Tata Cara Pendaftaran

* Peserta mengisi formulir pendaftaran
* Buatlah badge ukuran 200px x 75px yang bisa menunjukkan web anda. Buat semenarik mungkin.
* Kirimkan badge beserta form pendaftaran yang telah anda isikan.
* Kami akan memberi penilaian, utamanya untuk melihat apakah blog anda sudah memenuhi ketentuan yang ditetapkan
* Uang registrasi sebesar Rp. 50.000 dapat dikirim melalui transfer ke nomor rekening 0153986927. a.n. Iwan Eka Saputra, Bank BNI cabang UNPAD, atau langsung datang ke sekretariat paling lambat tanggal 20Februari 2010

Hadiah

juara 1 >> Notebook Sony Vaio + 15jt
juara 2 >> Notebook Acer + 12,5jt
juara 3 >> Iphone 3G + 10
peringkat 4-10 >> iPod Aple + 1jt

Pengumuman Pemenang

* Pengumuman ini akan ditampilkan pula di laman www.ygicompetition.wordpress.com dan dipublikasikan di sekretariat bem kema unpad

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi :

022 91-4444-04 (iwan)

E-MAIL DAN WEBSITE
unpadyounggeneration@yahoo.com
www.ygicompetition.wordpress.com

Komunitas Indonesia Young Generation UNPAD
Jl.Raya Jatinangor, KM 21 Komplek BEM KEMA Universitas Padjadjaran

Sumber : http://ko-kr.facebook.com/

Pengumuman Resmi Panitia --> Lomba di batalkan terima kasih infonya dari panitia

PENERAPAN DOKTER KELUARGA DI INDONESIA

Angka insiden penderita AIDS di Indonesia cukup memprihatinkan. Menurut data yang dirilis pemerintah hingga bulan Juni 2008, jumlah penderita HIV/AIDS mencapai angka 21.151 orang. Penyakit ini ditakuti akan menjadi pandemik oleh petinggi-petinggi negara di seluruh dunia. Sama seperti penyakitnya lainnya, AIDS dapat menjadi sumber derita. Tidak hanya bagi penderita, tetapi juga keluarganya, bahkan negaranya. Kebanyakan ODHA masih di usia produktif yang membuat ancaman penyakit ini makin besar. Perlu koordinasi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah, paramedis, dan masyarakat dalam pencegahan dan pengurangan penyebaran virus ini di masyarakat terutama di Indonesia. Seringkali, dokter praktek swasta atau rumah sakit cenderung memberikan pelayanan yang kuratif saja karena banyaknya pasien yang harus ditangani sehingga tidak cukup waktu untuk memberikan pelayanan yang komprehensif pada pasien. Persepsi masyarakat Indonesia mengenai “sakit” yang berbeda pun mempengaruhi susahnya pencegahan penyebaran penyakit ini, jika tidak ada peran aktif dari pemerintah dan paramedis.

Disinilah peran dokter keluarga sebagai pemberi pelayanan kesehatan primer dan komprehensif kepada masyarakat. Pengertian dokter keluarga sendiri menurut IDI adalah dokter yang memberi pelayanan secara proaktif dan menyeluruh yang menekankan pada keluarga dan komunitas. Tidak terlalu beda dengan pengertian yang diberikan Singapore College of General Physician yakni dokter yang memberi servis personal pada pelayanan kesehatan primer secara berkesinambungan dan meneyeluruh pada pasien dengan keluarga, lingkungan, dan komunitasnya. Kata kuncinya adalah : pelayanan komprehensif. Apakah pelayanan komprehensif itu? Dan bagaimana hubungannya dengan penyebaran HIV/AIDS? Pelayanan komprehensif adalah pelayanan yang mencakup promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Sebagai seorang dokter, terutama dokter keluarga harus bisa mempromosikan bagaimana cara hidup sehat dan cara agar tidak tertular penyakit AIDS utamanya sehingga pasien lebih awal membentengi dirinya agar tidak tertular penyakit ini.

Pendekatan secara personal tentunya akan lebih bermakna dan lebih diresapi oleh masyarakat. Pencegahan juga harus dilakukan oleh dokter keluarga. Misalnya dengan memberi edukasi kepada ODHA agar tidak menularkan virus ini ke orang terdekatnya. Tentu saja tidak ada ODHA yang dengan sengaja menularkan virus ini kepada orang lain, mereka hanya tidak tahu saja. Disilah peran seorang dokter keluarga memberikan edukasi untuk mengurangi penyebaran virus sehingga para ODHA lebih hati-hati jika kontak langsung, apalagi yang berhubungan dengan pertukaran cairan tubuh/kelamin, terhadap orang-orang terdekatnya. Pelayanan kuratif juga tidak boleh dilupakan. Jika kepatuhan pasien untuk check up kesehatan dan minum obat rendah, dokter keluarga lah yang harus proaktif menghubungi dan mengingatkan pasien agar tidak lupa. Dan tentunya pengurangan ketidakmampuan pun harus dilakukan dokter keluarga. Alangkah baiknya dokter keluarga memiliki kolaborasi yang baik dengan yayasan atau kelompok bahkan pemuka agama untuk memberikan dukungan spiritual dan emosional kepada pasiennya terutama yang menderita penyakit-penyakit kronis seperti AIDS karena terkadang pasien tidak tahu bahwa ada lembaga/yayasan yang khusus menampung aspirsasi penderita penyakit khusus tertentu dan tentunya pasien tidak akan merasa bahwa hanya dia yang menderita penyakit tersebut. Salam Sistem Kesehatan Nasional 2004 memang tidak ada disebutkan mengenai peran dokter keluarga dalam upaya kesehatannya karena Indonesia masih dalam tahap pengenalan dokter keluarga.

Institusi-institusi akademik pun, seperti Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, mulai menanamkan prinsip-prisnsip dokter keluarga ini kepada mahasiswanya dan diharapkan nantinya setelah lulus akan menjadi dokter umum sekaligus dokter keluarga. Di luar negeri, seperti di Amerika, bahkan mengakui dokter keluarga setingkat dengan dokter spesialis.

Diharapkan perkembangan dokter keluarga ke depannya semakin membaik, karena negara pasti akan lebih hemat. Dan tentu saja, masyarakat pun lebih mengerti bahwa pencegahan untuk terjadi sakit lebih penting dibandingkan dengan mengobati.

PAPIL EDEMA


Papilledema adalah suatu pembengkakan discus saraf optik sebagai akibat seunder dari peningkatan tekanan intrakranial. Berbeda dengan penyabab lain dari pembengkakan discus saraf optik, pengelihatan biasanya masih cukup baik pada papilledema akut. Papilledema hampIr selalu timbul sebagai fenomena bilateral dan dapat berkembang dalam beberapa jam sampai beberapa minggu. Istilah ini tidak dapat digunakan untuk menggambarkan pembengkakkan discus saraf optik yang disebabkan oleh karena infeksi, infiltratif, atau peradangan.

DEFINISI

Edema discus saraf optic, biasanya bilateral, yang disebabkan oelh karena peningkatan tekanan intrakranial.

PATOFISIOLOGI

Pembengkakkan discus saraf optik pada papilledema disebabkan oleh karena tertahannya aliran axoplasmic dengan edema intra-axonal pada daerah discus saraf optik. Ruang subarachnoid pada otak dilanjutkan langsung dengan pembungkas saraf optik. Oleh karenanya, jika tekanan cairan cerebrospinal (LCS) meningkat, maka tekanannya akan diteruskan ke saraf optik, dan pembungkus saraf optic bekerja sebagai suatu tourniquet untuk impede transport axoplasmik. Hal ini menyebabkan penumpukan material di daerah lamina cribrosa, menyebabkan pembengkakan yang khas pada saraf kepala. Papilledema dapat tidak terjadi pada kasus sebelum terjadinya optic atrophy. Pada kasus ini, ketiadaan papilledema sepertinya adalah sebagai akibat sekunder terhadap penurunan jumlah serabut saraf yang aktif secara fisiologis.

ETIOLOGI

o Setiap tumor atau space-occupying lesions (SOL) pada SSP

o Hipertensi intrakranial idiopatik

o Penurunan resorbsi LCS (cth, thrombosis sinus venosus, proses peradangan, meningitis, perdarahan subarachnoid)

o Peningkatan produksi LCS (tumor)

o Obstruksi pada sistem ventrikular

o Edema serebri/encephalitis

o Craniosynostosis

KLINIS

Anamnesa

Kebanyakan gejala yang terjadi pada pasien dengan papilledema adalah aibat sekunder dari peningkatan tekanan intrakranial yang mendasarinya.

o Sakit kepala: sakit kepala akibat peningkatan tekanan intrakranial secara karakteristik emmburuk ketika bangun tidur, dan dieksaserbasi oleh batuk dan jenis manuver Valsava lainnya.

o Mual dan muntah: jika peningkatan tekanan intrakranialnya parah, mual dan muntah dapat terjadi. Ini selanjutnya dapat diserai denan kehilangan kesadaran, dilatasi pupil, dan bahkan kematian

o Gejala Visual seringkali tidak ditemukan, namun gejala-gejala berikut dapat terjadi:

o Bebrapa pasirn mengalami gangguan visual transient (adanya pengelihatan memudar keabu-abuan pada penygelihatan, terutama ketika bangun dari posisi duduk atau berbaring, or transient flickering as if rapidly toggling a light switch).

o Pengelihatan kabur, konstriksi pada lapangan pandang, dan penurunan persepsi warna dapat terjadi.

o Diplopia dapat terkadang ditemukan jika suatu kelumpuhan saraf ketujuh terjadi.

o Tajam pengelihatan biasanya tidak terganggu kecuali pada penyakit yang sudah lanjut.

Pemeriksaan Fisik

o Riwayat penyakit pasien harus diselidiki, dan pemeriksaan fisik, termasuk tanda vital, harus dilakukan. Terleih lagi, tekanan darah harus diperiksa untuk menyingkirkan hipertensi maligna.

o Pasien harus diperiksa akan adanya gangguan neurologis dan penyakit yang berhubungan dengan demam.

o Tajam pengelihatan, pengelihatan warna, dan pemeriksaan pupil seharusnya normal. Defek relatif aferen pupil biasanya tidak ditemukan. Defisi abduksi sebagai akibat seunder dari kelumpuhan saraf kranialis keenam terkadang dapat ditemukan berkaitan dengan peningkatan tekanan intrakranial.

o Pemeriksaan fundus dengan dilatasi yang cermat harus dilakukan untuk menemukan tanda-tanda berikut:

o Manifestasi awal

§ Hiperemia diskus

§ Edema yang kurang jelas pada serabut saraf dapat diidentikasi dengan pemeriksaan slit lamp biomicroscopy yang cermat dan oftalmoskopi langung. Ini seringkali dimulai pada daerah nasal dari diskus. Tanda kunci terjadi ketika edema lapisan serabut saraf mulai menghambat pembuluh darah peripapiler.

§ Perdarahan kecil pada lapisan serabut saraf dideteksi paling mudah denan cahaya bebas merah (hijau).

§ Pulsasi vena spontan yang normalnya ditemukan pada 80% individu dapat menghilang ketika tekanan intrakranial meningkat lebih dari 200 mm air.

o Manifestasi lanjut

§ Jika papilledema terus memburuk, pembengkakkan lapisan serabut saraf akhirnya menutupi batas normal diskus dan diskus secara kasar terlihat terangkat.

§ Terjadi sumbatan vena, dan perdarahan peripapiler menjadi lebih jelas, diikui dengan eksudat dan cotton-wool spots.

§ Retina sensoris peripapiller dapat tumbuh secara konsentris atau, terkadang, membentuk lipatan radial yang dikenal sebagai Paton lines. Lipatan Choroidal juga dapat ditemukan.

o Manifestasi kronis

§ Jika papilledema menetap selama beberapa bulan, hiperemia diskus perlahan menghilang, memberikan gambaran abu-abu atau pucat pada diskus yang sudah hilang central cup-nya.

§ Seiring dengan waktu, disus dapat mengembangkan deposit kristalin yang mengkilat (disc pseudodrusen).

PEMERIKSAAN PENUNJANG

o Pemeriksaan lab:

Pemeriksaan darah biasanya tidak membantu dalam diagnosis papilledema. Jika diagnosis meragukan, hitung darah lengkap, gula darah, angiotensin-converting enzyme (ACE), Laju endap darh (LED), dan serologi sifilis dapat membantu dalam emnemukan tanda-tanda penyakit infeksi, metabolik, atau peradangan.

o Pemeriksaan Pencitraan:

o Neuroimaging segera (CT scan, MRI) otak dengan kontras harus dilakukan dalam usaha untuk mengidentifikasi adanya lesi massa SSP.

o B-scan ultrasonography dapat berguna untuk meningkirkan disc drusen yang tersembunyi.

o Fluorescein angiography dapat digunakan untuk mebantu menegakkan diagnosis. Papilledema akut menunjukkan peningkatan dilatasi kapiler peripapillar dengan kebocoran lanjut pada kontras.

o Pemeriksaan lain:

o Perimetri

§ Lapang pandang harus diperiksa. Umumnya menunjukkan pembesaran titik buta. Pada edema diksus yang ekstrim, suatu “pseudo“ hemianopsia bitemporal dapat terlihat.

§ Pada papilledema kronis, pembatasan lapang pandang, terutama daerah inferior, secaar bertahap dapat terjadi, ang selanjutnya dapat memburuk menjadi kehilangan pengelihaan sentral dan kebutaan total.

o Fotografi warna Stereo pada diskus optikus berguna untuk mendokumentasikan perubahan yang terjadi.

DIAGNOSIS BANDING

o hipertensi

o Hipertensi intracranial idiopatik

o Optic Neuritis

o Optic Neuropathy, kompresif, toksik

o Pseudopapilledema

o Sarcoidosis

o Scleritis

o Thyroid Ophthalmopathy

o Toxoplasmosis


PENATALAKSANAAN

o Obat-obatan

o Terapi, baik secara medis atauoun bedah, diarahkan kepada pross patologis yang mendasarinya dan disesuaikan dengan temuan okuler.

o Terapi spesifik harus diarahkan kepada lesi massa yang mendasarinya jika ditemukan.

o Diuretik: obat carbonic anhydrase inhibitor, acetazolamide (Diamox), dapat berguna pada kasus tertentu, terutama pada kasus-kasus hipertensi intrakranial idiopatik. (pada keberadaan trombosis sinus venosus, diuretik dikontraindikasikan. Pada keadaan ini, evaluasi oleh seorang ahli hematologis direkomendasikan.)

o Penurunan berat badan direkomendasikan pada kasus hiertensi intrakranial idiopatik.

o Kortikosteroid mungkin efektif dalam kasus yang berkaitan dengan keadaan peradangan (ch, sarcoidosis).

o Pembedahan:

o Lesi massa yang mendasarinya, jika ada, harus diangkat.

o Lumboperitoneal shunt atau ventriculoperitoneal shunt dapat digunakan untuk memintas LCS.

o Dekompesi selubung saaf optik dapat dilakukan untuk mengurangi pemburukan gejala okuler dalam kasus hipertensi intrakranial idiopatik yang tidak terkontrol dengan obat-obatan. Prosedur ini kemungkinan tidak akan menghilangkan sakit kepala persisten yang terjadi.

o Diet: pembatasan diet dan konsultasi dengan ahli diet dalam kasus hipertensi intrakranial idiopatik mungkin diperlukan.

PROGNOSIS

Prognosis dari papilledema sangat tergantung pada penyebabnya. Kebanyakan psien yang terkena tumor otak metastase prognosisnya sangat buruk; pada penyakit obstruksi ventrikuler dapat dibuat pintasan dengan sukses; pada pasien dengan pseudotumor biasanya dapat diobati dengan cukup baik. Diagnosis papilledema memerlukan pejajakan yang serius sampai keadaan patologi yang paling buruk dapat disingkirkan. Dimana, konsultasi neurologis, bedah saraf, atau neuroradiologis biasanya diperlukan. Namun demikian, setelah masalahnya dapat dikurangi menjadi hanya papilledema saja, ahli penyakit mata dapat menentukan penatalaksanaan sgresif yang terbaik yang perlu dilakukan. Sangat sering terjadi, kebutaan permanen terjadi pada kondisi yang relatif ringan seperti hipertensi intrakranial idiopatik karena kurangnya keterlibatn ahli penyakit mata.

DAFTAR PUSTAKA

Laura J, Balcer El. Optic Neuritis. N Engl J Med 2006;354:1273-80.

Budiono, Ari. Nervus Optikus. Files of DrsMed FK UNRI : 2008

Ilyas Sidharta. Pemeriksaan Pupil. Dalam : Ilmu Penyakit Mata. Edisi Ketiga. Jakarta : Balai

Penerbit FKUI. p 31 – 33

Riordan-Eva Paul and Whitcher John P. The Optic Nerve. In : Vaughan & Asbury's General

Ophthalmology 17th Edition. New York : Mc Graw-Hill Lange. 2007.

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Ditengah menjamurnya makanan siap saji yang banyak mengandung lemak dan perubahan gaya hidup sebagian masyarakat perkotaan, maka penyakit penyakit sebagai imbas dari perubahan gaya hidup itu pun akan bermunculan semakin banyak. Salah satu penyakit tersebut adalah Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi.

Mungkin banyak dari kita yang kurang tahu apa yang dimaksud dengan Hipertensi, secara garis besar Hipertensi dapat didefinisikan sebagai penyakit yang umum timbul di dalam masyarakat yang merupakan peningkatan yang persisten dari tekanan pembuluh darah arteri, yaitu tekanan diastolik diatas 95 mmHg. Tekanan darah normal biasanya tekanan sistolik tidak melebihi 140 mmHg dan diastolik tidak melebihi 90 mmHg. Namun patokan tekanan darah normal tersebut individual sifatnya.

Penyebab
Sebanyak 90 % kasus penyebab tidak diketahui. Namun dapat juga sekunder akibat penyakit jantung/ginjal, diabetes, atau tumor dari kelenjar adrenal, obat-obatan, maupun kehamilan.

Faktor Risiko
Merokok/minum alkohol, pola makan banyak garam dan lemak, kurang berolah raga, obesitas, dan stress.

Gejala dan Tanda
Biasanya tidak ada gejala sampai timbul komplikasi.

Komplikasi
Stroke
Kegagalan jantung
Kerusakan ginjal.

Pencegahan
Setelah umur 30 tahun, periksa tekanan darah setiap tahun.
Jangan merokok/minum alkohol
Kurangi berat badan bila berlebihan
Lakukan latihan aerobik
Pelajari cara-cara mengendalikan stres.

Penatalaksanaan

Pengelolaan terhadap penderita hipertensi adalah :
Pengobatan tanpa obat, antara lain : diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh, peredaan stress emosional, berhenti merokok/alkohol, dan latihan fisik ringan dan teratur.
Obat-obatan antihipertensi. Terdapat banyak jenis obat antihipertensi yang beredar saat ini. Untuk pemilihan obat yang tepat diharapkan menghubungi dokter.

Dengan pengobatan dan kontrol yang teratur, serta menghindari faktor resiko terjadinya hipertensi, maka angka kematian akibat penyakit ini bisa ditekan.

Bagimana?…mengerikan bukan?…Hipertensi sebenarnya gampang banget dicegah (kecuali yang tipe genetik), sayangnya upaya upaya pencegahan tersebut selalu terkendala dari sisi diri kita sendiri…;)

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kelainan sirkulasi darah yang paling sering terjadi. Hipertensi yang khronis dapat menghantar seseorang untuk mengalami penyakit fatal seperti serangan jantung, stroke dan penyakit ginjal. Fakta di dunia barat mencatat, 1 dari 5 orang dewasa menderita penyakit ini.

Para ahli berpendapat bahwa hipertensi bisa diturunkan secara herediter. Itu artinya, bila salah satu dari orang tua kita menderita hipertensi maka kemungkinan besar anak anaknya juga akan menderita penyakit yang sama. Penyakit ini sering dialami oleh orang dewasa dan mereka yang sudah berusia lanjut. Hipertensi lebih sering diderita oleh kaum laki laki daripada kaum perempuan. Walaupun demikian, perempuan yang mengkonsumsi pil kontrasepsi juga mudah terkena hipertensi. Orang yang sering mengalami stress juga rawan terkena hipertensi begitu juga dengan mereka yang perokok berat.

Obat obatan dapat mengatasi masalah hipertensi tetapi tidak dapat menyembuhkannya. Obat hanya dapat membuat tekanan darah anda kembali normal namun tidak dapat memberikan jaminan serangan hipertensi tidak akan kambuh lagi. Pengaturan diet dan aktivitas fisik dapat membantu menjaga tekanan darah dan mencegah hipertensi. Orang yang gemuk memiliki peluang menderita hipertensi lebih besar bila dibandingkan dengan mereka yang kurus.

Alkohol dilarang dikonsumsi oleh mereka yang menderita hipertensi karena alkohol dapat meningkatkan tekanan darah. Walaupun demikian, ada beberapa dokter yang menyarankan mengkonsumsi sedikit anggur merah setelah makan untuk diperoleh manfaat antioksidannya. Mengkonsumsi dalam jumlah banyak sangat tidak dianjurkan.

Beberapa penelitian membuktikan, mengkonsumsi makanan rendah garam sangat membantu mereka yang menderita hipertensi. Batasi konsumsi garam sampai 4 gram sehari. Menjaga rasa makanan sealami mungkin merupakan diet yang terbaik.

Saat menurunkan konsumsi garam, konsumsilah banyak buah dan sayuran yang tinggi kadar potasiumnya seperti kacang kacangan, aprikot dan lain lain. Potasium dapat membantu menurunkan tekanan darah. Bagi mereka yang mengalami gangguan ginjal, sebaiknya jangan mengkonsumsi makanan yang mengandung potasium karena dapat memperburuk keadaan ginjalnya.

Kalsium dan magnesium merupakan dua jenis mineral yang bagus untuk penderita tekanan darah tinggi. Buah buahan dan sayuran yang tinggi seratnya juga mempunyai kemampuan untuk menurunkan tekanan darah. Asam lemak tak jenuh seperti omega 3 yang berasal dari minyak ikan tuna juga mempunyai efek yang bagus untuk menurunkan tekanan darah.

Pengaturan diet diatas lebih besar pengaruhnya bila tekanan darah tidak terlampau tinggi atau untuk mereka yang ingin menghindari hipertensi. Bila memang tekanan darah anda tidak terkontrol, sebaiknya anda selalu berkomunikasi dengan dokter anda untuk mendapatkan pengobatan yang pas.

TUBERKULOSIS KUTIS


I. DEFINISI

Tuberkulosis adalah penyakit infeksi granulomatosa kronis yang disebabkan oleh basil mikobakterium tuberkulosis. Tuberkulosis kutis, seperti tuberkulosis paru, biasanya terjadi terutama di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia dan merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium bovis, dan terkadang vaksin Bavillus Calmette-Guerin 7,10

II. EPIDEMIOLOGI

Faktor predisposisi terjadinya tuberkulosis kutis diantaranya adalah kemiskinan, gizi kurang, penggunaan obat-obatan secara intravena, dan status imunodefisiensi1,2. Penelitian di Rumah Sakit Dr. Ciptomangunkusumo, skrofuloderma merupakan bentuk yang tersering terdapat (84%), disusul oleh tuberkulosis kutis verukosa (13%), bentuk-bentuk yang lain jarang ditemukan. Lupus vulgaris yang dahulu dikatakan tidak terdapat, ternyata ditemukan, meskipun jarang 1.

1. Penularan

Tuberkulosis kutis dapat ditularkan melalui inhalasi, ingesti, dan inokulasi langsung pada kulit dari sumber infeksi. Selain manusia, sumber infeksi kuman tuberkuloasis adalah anjing, kera, atau kucing.10

2. Distribusi

Dengan semakin efektifnya pengobatan tuberkulosis sistemik, tuberkuloasis kulit semakin jarang dijumpai. Insidensinya secara pasti tidak diketahui, tetapi data dari beberapa rumah sakit memperkirakan angka antara 1-4%. Di negara-negara Barat, frekuensi terbanyak adalah lupus vulgaris, sedangkan di daerah tropik termasuk Indonesia skrofulderma dan tuberkulosis kutis verukosa merupakan yang paling sering ditemukan. Penyakit ini tidak memandang umur akan tetapi terbanyak terjadi antara dekade 1-2.

III. ETIOLOGI

Penyebab tuberkulosis kutis adalah mikobakterium obligat yang bersifat patogen terhadap manusia: M. tuberkulosis, M. bovis, dan kadang-kadang bisa juga disebabkan oleh Bacillus Calmette-Guerin (BCG) 5. Penyebab utama tuberkulosis kutis di Rumah Sakit Dr. Ciptomangunkusumo (RSCM) ialah Mycobacterium tuberkulosis (jenis human) berjumlah 91,5%, sisanya (8,5%) disebabkan oleh M. atipikal, yang terdiri atas golongan II atau skotokromogen, yakni M. scrofulocaeum (80%) dan golongan IV atau rapid growers (20%). M. bovis dan M. avium belum pernah ditemukan, demikian pula M. atipikal golongan lain 1.

IV. BAKTERIOLOGI

Mikobakterium tuberkulosis mempunyai sifat-sifat yaitu berbentuk batang, tidak membentuk spora, aerob, tahan asam (1,2), panjang 2-4/µ dan lebar 0,3-1,5/µ, tidak bergerak dan suhu optimal pertumbuhan pada 37ºC 1. Pemeriksaan bakteriologik terdiri atas 5 macam1 :

1. Sediaan mikroskopik

Bahan berupa pus, jaringan kulit dan jaringan kelenjar getah bening. Pada pewarnaan dengan Ziehl Neelsen, atau modifikasinya, jika positif kuman tampak berwarna merah pada dasar yang biru. Kalau positif belum berarti kuman tersebut M. tuberkulosis, oleh karena ada kuman lain yang tahan asam, misalnya M. leprae.

2. Kultur

Kultur dilakukan pada media Lowenstein-Jensen, pengeraman pada suhu 37º. Jika positif koloni tumbuh dalam waktu 8 minggu. Kalau hasil kultur positif, berarti pasti kuman tuberkulosis

3. Binatang percobaan

Dipakai marmot, percobaan tersebut memerlukan waktu 2 bulan

4. Tesbiokimia

Ada beberapa macam, misalnya tes niasin dipakai untuk membedakan jenis human dengan yang lain. Jika tes niasin positif berarti jenis human.

5. Percobaan resistensi

V. KLASIFIKASI

Klasifikasi tuberkulosis kutis bermacam-macam. Berikut ini klasifikasi menurut PILLSBURRY dengan sedikit perubahan 1.

Tabel 1. Klasifikasi Tuberkolusis Kutis

I. Tuberkulosis sejati

Pimer : 1. Tuberkolusis chancre

2. Tuberkulosis miliar

Sekunder : 3. Lupus vulgaris

4. Tuberkolusis kutis verukosa

5. Skrofulderma

6. Tuberkulosis kutis orifisialis

II. Tuberkulid

Papular : 1. Tuberkulid papulonekrotik

2. Likhen skrofulosorum

Nodular : 3. Eritema induratum (penyakit Bazin)

VI. PATOGENESIS

Bila terjadi infeksi M. tuberculosis, kuman masuk jaringan dan mengadakan multi-plikasi intraseluler. Selanjutnya akan tim­bul reaksi jaringan dengan datangnya lekosit dan sel-sel mononuklear dan akhirnya terbentuk granuloma epiteloid disertai dengan nekrosis kaseasi di tengahnya.

Adanya infeksi M. tuberculosis belum tentu menimbulkan gejala klinik. Bebera­pa faktor yang mempengaruhi timbulnya gejala klinik adalah: sifat kuman, respons imun tubuh dan cara masuk kuman. Per-bedaan spesies, virulensi. dan jumlah kuman yang masuk akan mempengaruhi gambaran klinik dari tuberkulosis kulit.

Sebagaimana infeksi pada lepra, res­pons imunitas penderita yang berperan pada infeksi M. tuberculosis adalah res­pons imunitas seluler, sedangkan peran antibodi tidak jelas atau tidak memberi-kan imunitas. Imunitas seluler yang baik akan membatasi fokus primer, dan infeksi terhenti tanpa gejala klinik. Jika kurang baik, infeksi akan berkembang menjadi suatu spektrum klinik dan histopatologik (seperti pada lepra) yang dibatasi oleh dua kutub penyakit, yaitu kutub reaktif dan kutub anergik, Jika imunitas penderita baik, multiplikasi kumar. akan terhenti tanpa menimbulkan gejala klinik, atau timbul penyakit klinik yang merupakan kutub reaktif yang ditandai dengan ba-nyaknya sel limfosit-T, granuloma epite­loid dengan nekrosis perkejuan di tengah-nya dan sedikit organisme. Sedangkan jika imunitas jelek akan timbul kutub anergik, ditandai dengan banyaknya orga­nisme, sel makrofag dan sedikit limfosit.

Cara masuknya kuman juga mempe­ngaruhi gejala klinik atau jenis TB kulit. Jika kuman masuk secara eksogen, akan timbul tuberkulosis chancre, tuberkulosis verukosa kutis atau lupus vulgaris. Perluasan kuman secara endogen dapat menyebabkan skrofuloderrna atau tuber­kulosis kutis orifisialis (perluasan lang­sung), lupus vulgaris (secara limfogen) atau tuberkulosis miliaris akut (secara hematogen).

VII. MANIFESTASI KLINIS

Inokulasi tuberkulosis primer (tuberkulosis chancre)

Kompleks lesi primer meliputi kulit dan nodus limfatikus terutama pada bayi dan anak-anak. Jalan masuk basil tuberkel adalah paru-paru 6, luka kecil, kuku yang terbuka, atau luka tusuk 4. Afek primer dapat berbentuk papul, pustul atau ulkus indolen, berdinding tergaung dan disekitarnya livid. Masa tunas 2-3 minggu, limfangitis dan limfadenitis timbul beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah afek primer, pada waktu tersebut reaksi tuberkulin menjadi positif. Keseluruhannya merupakan kompleks primer. Pada ulkus tersebut dapat terjadi indurasi, karena itu disebut tuberculous chancre. Makin muda usia penderita makin berat gejalanya. Bagian yang sering terkena adalah wajah dan ekstremitas yang berhubungan dengan limphadenopaty regional 6. Biasanya ditemukan pada daerah kulit yang mudah terkena trauma 2,4.

Tuberkulosis kutis miliaris

Tipe ini biasanya terjadi pada bayi dan anak-anak 6 dengan status imunokompromise 2. Fokus infeksi terdapat secara khusus pada paru-paru atau selaput otak 2. Terjadi karena penjalaran ke kulit dari fokus di badan. Reaksi terhadap tuberkulin biasanya negatif (anergi). Ruam berupa eritema berbatas tegas, papul, vesikel, pustul, skuama atau purpura yang menyeluruh. Pada umumnya prognosisnya buruk 1,5

Skrofuloderma
Tuberkulosis kutis murni sekunder yang terjadi secara pekontinuitatum dari jaringan di bawahnya, misalnya kelenjar getah bening, otot dan tulang 3. Skrofuloderma terjadi terutama pada anak-anak 2 dan dewasa muda pada bagian kulit yang berada diatas nodus limfatikus dan daerah yang kelihatan tulangnya 6. Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan. Dimulai dengan infeksi sebuah kelenjar yang selanjutnya menjadi berkembang menjadi periadenitis. Beberapa kelenjar kemudian dapat meradang, sehingga membentuk suatu kantong kelenjar “klier packet”. Pada stadium selanjutnya terjadi perkejuan dan perlunakan, mencari jalan keluar dengan menembus kulit diatasnya, dengan demikian terbentuk fistel. Fistel tersebut kian melebar, membentuk ulkus yang mempunyai sifat-sifat khas 3.

Tuberkulosis kutis verukosa

Tipe ini terjadi terutama pada orang dewasa, anak-anak dan individu yang resisten terhadap terjadinya inokulasi eksternal basil tuberkel 3,6. Infeksi terjadi secara eksogen, jadi kuman masuk ke dalam kulit, oleh sebab itu tempat predileksinya pada tungkai bawah dan kaki, tempat yang lebih sering mendapat trauma 1,3,4. Gambaran klinis biasanya berbentuk bulan sabit akibat penjalaran secara serpiginosa, yang berarti penyakit menjalar ke satu jurusan diikuti penyembuhan di jurusan yang lain. Ruam terdiri atas papul-papul lentikuler di atas kulit yang eritematosa. Pada bagian yang cekung terdapat sikatriks 1,3.


Tuberkulosis kutis gumosa

Tuberkulosis ini terjadi akibat penjalaran secara hematogen, biasanya dari paru. Kelainan kulit berupa infiltrat subkutan, berbatas tegas yang menahun, kemudian melunak dan bersifat destruktif 1. Pada awalnya kulit berwarna normal dan lama-kelamaan menjadi merah kebiruan 5. Lesi tersebar berbentu makula dan papul berukuran kecil atau lesi berwarna kemerahan. Kadang-kadang vesikuler danterdapat krusta 5.

Tuberkulosis kutis orifisialis

Pada umumnya terjadi pada pasien dengan penyakit tuberkulosa pada organ-organ dalam 2. Sesuai dengan namanya maka lokasinya di sekitar orifisium. Pada tuberkulosis paru dapat terjadi ulkus di mulut, bibir atau di sekitarnya. Pada tuberkulosis saluran cerna, ulkus dapat ditemukan di sekitar anus. Pada tuberkulosis saluran kemih, ulkus dapat ditemukan di sekitar orifisium uretra eksternum. Ulkus berdinding tergaung, kemerahan, hemoragik, purulen dan sekitarnya livid 1,5

Lupus vulgaris

Lupus vulgaris merupakan bentuk yang sering dan mengenai terutama pada bagian yang sering terpapar misalnya pada wajah dan ekstremitas 6. Cara infeksi dapat secara endogen atau eksogen. Gambaran klinis yang umum adalah kelompok nodus eritematosa yang berubah warna menjadi kuning pada penekanan (apple jelly colour) 1,4,5. Nodus-nodus tersebut berkonfluensi berbentuk plak, bersifat destruktif, sering terjadi ulkus. Pada waktu terjadi involusi terbentuk sikatriks. Bila mengenai muka tulang rawan hidung dapat mengalami kerusakan 1,5. Penyembuhan spontan terjadi perlahan-lahan di suatu tempat, tetapi terjadi perjalanan di tempat lain, yang dapat ke perifer atau serpiginosa 1.

Lupus milliaris diseminatus fasiel

Mengenai muka, timbulnya secara bergelombang. Ruam berupa papul-papul bulat, biasanya diameternya tidak melebihi 5 mm, eritematosa kemudian meninggalkan sikatriks. Pada diaskopi memberi gambaran apple jelly colour seperti pada lupus vulgaris 1.

Tuberkulosis papulonekrotika

Lesi tipe ini terutama terjadi pada anak-anak dan dewasa yang menderita TB pada bagian tubuh lain. Keadaan ini terjadi karena adanya reaksi alergi terhadap basil tuberkel. Basil menyebar secara hematogen pada orang dengan satus imunitas sedang atau baik, akan tetapi fokus tuberkulosis secara klinis tidak aktif pada saat terjadinya erupsi, dan pasien sedang berada dalam keadaan sehat 6. Selain berbentuk papulonekrotika juga dapat berbentuk papulopustul. Tempat predileksi pada muka, anggota badan bagian ekstensor, dan badan 1,4. Mula-mula terdapat papul eritematosa yang timbul secara bergelombang, membesar perlahan-lahan dan kemudian menjadi pustul, lalu memecah menjadi krusta dan membentuk jaringan nekrotik dalam waktu 8 minggu, lalu menyembuh dan meninggalkan sikatriks., kemudian timbul lesi-lesi baru. Lama penyakit dapat bertahun-tahun 1.

Liken skrofulosorum

Lesi biasanya terjadi di daerah leher pada anak yang menderita tuberkulosis tulang atau nodus limfatikus 1,6. Kelainan kulit terdiri atas beberapa papul miliar, warna dapat serupa dengan kulit atau eritematosa. Mula-mula tersusun tersendiri, kemudian berkelompok tersusun sirsinar, kadang-kadang di sekitarnya terdapat skuama halus. Tempat predileksi pada dada, perut, punggung dan daerah sacrum. Perjalanan penyakitnya dapat berbulan-bulan dan residif, jika sembuh tidak meninggalkan sikatriks 1.

Eritema nodusum

Kelainan kulit berupa nodus-nodus indolen terutama pada ekstremitas bagian ekstensor. Diatasnya terdapat eritema. Banyak penyakit yang juga dapat memberi gambaran klinis sebagai Eritema Nodusum., yang sering: lepra sebagai eritema nodusum leprosum, reaksi yang terjadi karena Streptococcus B Hemolyticus, alergi obat secara sistemik, dan demam reumatik 1.


Eritema induratum

Eritema induratum adalah suatu peradangan kronis dari pembuluh darah arteri dan vena bersifat jinak, dan disertai nekrosis lemak 4,6. Kelainan kulit berupa nodus-nodus indolen. Tempat predileksinya pada daerah fleksor. Terjadi supurasi sehingga terbentuk ulkus-ulkus. Kadang-kadang tidak mengalami supurasi, tetapi regresi sehingga terjadi hipotrofi berupa lekukan-lekukan. Perjalanan penyakit kronik residif 1.

VIII. DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis tuberkulosis kutis didasarkan atas anamnesis riwayat TB, pemeriksaan bakteriologik (untuk menentukan etiologinya), pemeriksaan histopatologik (untuk menegakkan diagnosis), dan tes tuberkulin. Ada juga yang menyebutkan bahwa Reaksi berantai polimerase (polymerase chain reaction) dapat dipakai untuk menentukan etiologi. Tetapi kerugiannya tidak dapat mendeteksi kuman hidup, jadi kultur masih tetap merupakan baku emas7,12

Tabel 2. Diagnosis banding tuberkulosis kutis

Tuberkulosis chancre

Sindrom Chancriform yaitu syphilis primer dengan disertai chancre, penyakit cat-scratch, sporotrichosis, tularemia, infeksi M. marinum 5.

Tuberkulosis kutis verukosa

Kromomikosis, nevus verukosa, dan frambusis stadium II, veruka vulgaris, infeksi M. marinum, pyoderma, chromomycosis, bromoderma, lichen planus hipertrofik, dermatosis aktinik hipertropik 3,5.

Lupus Vulgaris

Sarkoidosis, lymphocytoma,lymphoma, lupus eritematosus kutaneus kronik, syphilis tersier, leprosy, blastomycosis, leismaniasis lupoid dan pioderma 5.

Scrofuloderma

Aktinomikosis, hidradenitis supurativa, limfopatia venereum, infeksi jamur 3,5.

Tuberkulosis kutis gumosa

Pannikulitis, infeksi jamur infasive, hidradenitis, syphilis tersier.

Tuberkulosis kutis orifisialis

Ulkus aphthous, histoplasmosis, syphilis.

IX. PENGOBATAN

Pada pengobatan TB kutis, khemoterapi merupakan pengobatan pilihan, Pengo­batan tuberkulosis kutis tefdiri atas kom-binasi: INH, rifampisin, ethambutol atau streptomisin. Lama pengobatan paling sedikit 9 bulan. Ada 3 altcrnatif regimen pengobatan jangka pendek, yaitu:

1. INH plus rifampisin setiap hari selama 6 bulan, ditambah ethambutol dan pyrazinamid setiap hari pada 2 bulan pertama.

2. INH plus rifampisin setiap hari selama 6 bulan, ditambah strepromisin dan pyrazinamid setiap hari dalam 2 bulan pertama

3. INH plus rifampisin setiap hari selama 9 bulan ditambah ethambutol setiap hari dalam 2 bulan pertama.


Tabel 3.
Obat antituberkulosis yang ada di Indonesia1

Nama obat

Dosis

Cara pemberian

Efek samping utama

INH

5-10 mg/kg BB per os dosis tunggal

oral

neuritis perifer

Rifampisin

10 mg/kg BB per os dosis tunggal

oral

waktu lambung kosong gangguan hepar

Pirazinamid

20-35 mg/kg BB per os dosis terbagi

oral

gangguan hepar

Etambutol

bulan I/II 25 mg/kg BB per os, berikutnya
15 mg/kg BB dosis tunggal

oral

gangguan Nervous II

Streptomisin

25 mg/kg BB per inj

injeksi

gangguan Nervous VIII

X. PROGNOSIS

Pada umumnya selama pengobatan memenuhi syarat seperti yang telah disebutkan, prognosisnya baik.